Monday, May 21, 2012

Belajar Dari Dongeng

Kesadaran Untuk Kebahagiaan



Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama, yaitu mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kepuasan-kepuasan emosi yang timbul dalam pergaulan dengan sesama manusia, dengan alam dan dengan sang pencipta. Beraneka cara setiap manusia mencari kebahagiaan yang diinginkan. Ada yang bersikap sabar menunggu, ada yang berusaha hingga melampaui batas kemampuannya bahkan ada yang berusaha mencapai kebahagiaan dengan mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain. Para tetua terdahulu pernah bilang, bahwa untuk mendpatkan kebahagiaan, orang tak hanya memerlukan mimpi dan semangat namun harus memiliki “Sadar”. Sadar dalam hal ini hal ini dpat dikaitkan dengan bagaimana setiap orang menjalankan dengan baik kewajibannya berdasarkan haknya yang akan ia peroleh. Pernyataan ini mengingatkan aku kepada cerita tentang seekor kura – kura yang gagal mendapatkan kebahagiaan karena ia tak sadar akan kondisi yang ia hadapi. 


Monday, January 30, 2012


7 Hal “Buruk” dalam Hindu yang “Tak terbantahkan” bag:1
            Masalah kebenaran suatu agama menjadi fenomena yang tak berkesudahan. Fenomena ini menjadi perdebatan panjang diberbagai media baik cetak maupun elektronik. Taukah anda apa sebenarnya yang menjadi masalah dalam perdebatan agama tersebut ? apakah ajarannya ? jawabannya Tidak. Menurut hemat saya yang menjadi masalah dalam perdebatan agama itu  adalah “kesadaran”. Manusia yang tak sadar pandangannya menjadi samar jadi hanya melihat sesuatu dari satu sisi saja, otaknya tak setabil hingga tak bisa berfikir lebih mendalam tentang benar dan salah, dan juga tak memiliki jiwa yang besar menerima segala sesuatu sebagai berkah dan karunia. Pemikiran suatu umat beragama yang menyatakan agama mereka benar dan agama yang lain salah membuktikan umat tersebut tidak dalam keadaan “sadar”. Contoh nyata yang sering kita lihat, saat suatu umat meyakini bahwa “Tuhan Maha Besar” tapi umat tersebut tidak pernah mengakui suatu keragaman, padahal jika kita telaah lebih bijak, Keragaman adalah wujud dari kebesaran tuhan. Berarti mereka tidak sadar apa yang mereka yakini “Tuhan Maha Besar”. Seperti halnya matahari, yang memiliki berbagai macam sinar namun sumber sinar itu hanya satu yakni matahari.
Umat Hindu adalah salah satu yang menjadi korban dari  ketidaksadaran itu, ketidaksadaran itu melahirkan pernyataan – pernyataan yang berusaha menyudutkan umat kita kususnya umat yang belum paham betul ajaran agama Hindu. Dalam tulisan 7 hal “buruk” dalam Hindu yang “tak terbantahkan” ini penulis mencoba membahas tujuh hal yang sering di gunakan umat lain untuk menjatuhkan hindu. Maaf jika judul tulisan ini agaknya menyinggung perasaan tapi penulis sudah menempatkan tanda kutip pada kata – kata yang bermakna terselubung. Pada kata “BURUK” maksud tanda kutip itu yaitu sesuatu yang hanya dilihat dari satu sisi saja, buruk dalam hal ini bukan buruk dalam kenyataan sebenarnya namun hal yang tidak dimengerti tapi dianggap buruk oleh orang – orang yang tidak sadar. Tanda kutip pada kata “tak terbantahkan” maksudnya bukan kita sebagai umat Hindu tidak bisa membantah pernyataan – pernyataan yang mencoba menyudutkan kita itu namun sebaliknya orang – orang yang tak sadar itu begitu keras kepala dan tak mau menerima penjelasan umat – umat kita hingga ia tetap bersikukuh bahwa hindu tak bisa membantah pernyataan itu. jadi, mari kita bahas satu persatu:

            Ini adalah pernyataan paling populer sepanjang zaman. Pernyataan ini hanya mereka dasari dari hasil pencitraan indra penglihatan, lalu karena tidak sadar mereka tidak mencoba mencari tau apa yang sesungguhnya terjadi dan dengan keangkuhan mereka, mereka menyatakan hindu menyembah patung. Andai saja saat melihat umat Hindu sedang memuja patung tersebut mereka sadar pasti pernyataan “umat Hindu menyembah patung” berubah menjadi “Hindu sembahyang didepan patung.” Lalu akan timbul pertanyaan mengapa demikian..?