Monday, May 21, 2012

Belajar Dari Dongeng

Kesadaran Untuk Kebahagiaan



Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama, yaitu mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kepuasan-kepuasan emosi yang timbul dalam pergaulan dengan sesama manusia, dengan alam dan dengan sang pencipta. Beraneka cara setiap manusia mencari kebahagiaan yang diinginkan. Ada yang bersikap sabar menunggu, ada yang berusaha hingga melampaui batas kemampuannya bahkan ada yang berusaha mencapai kebahagiaan dengan mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain. Para tetua terdahulu pernah bilang, bahwa untuk mendpatkan kebahagiaan, orang tak hanya memerlukan mimpi dan semangat namun harus memiliki “Sadar”. Sadar dalam hal ini hal ini dpat dikaitkan dengan bagaimana setiap orang menjalankan dengan baik kewajibannya berdasarkan haknya yang akan ia peroleh. Pernyataan ini mengingatkan aku kepada cerita tentang seekor kura – kura yang gagal mendapatkan kebahagiaan karena ia tak sadar akan kondisi yang ia hadapi. 


Sebuah penghargaan yang besar harus kita berikan kepada sang kura – kura karena ia telah berani melakukan Sesuatu yang diluar kemampuannya untuk meraih kebahagiaan. Saat kolam tempat tinggalnya surut sang kura – kura meminta kepada sahabatnya sepasang angsa yang baik untuk membawanya turut serta mengungsi di tempat yang lebih baik. Membawa kura – kura tebang melintasi hutan bukanlah hal mudah bagi angsa karena tubuh sahabatnya itu cukup besar. Angsa harus berpikir dengan keras dan memperhitungan dengan matang semua kemunginan yang akan terjadi. Hingga akhirnya diputuskan bahwa kura – kura akan ikut serta dengan cara mengigit batang kayu yang akan digunakan sebagi alat untuk membawanya serta, namun dengan syarat nanti ditengah perjalanan kura –kura tidak boleh berbicara bahkan membuka mulut karena itu akan membahayakan nyawanya. Kura –kura pun menyanggupinya. Keesokan paginya berangkatlah mereka seperti yang telah direncanakan, sepasang angsa itu terbang sambil menggigit ujung-ujung kayu dan kura-kura menggigit bagian tengahnya. Setelah berada di kaki gunung, kedua angsa itu terbang agak rendah. Pada saat yang bersamaan ada dua ekor anjing hutan, jantan dan betina. Anjing betina yang kebetulan menengok ke atas melihat ada sesuatu yang aneh.
“lihatlah ke atas, baru kali ini aku melihat angsa menerbangkan kura-kura..”celetuknya
Sambil melihat ke atas menjawab si anjing jantan, “kamu keliru, menurut dugaanku itu bukan kura-kura melainkan tahi sapi yang sudah kering. Tahi sapi yang biasanya berisi ulat itu sangat disenangi anak-anak angsa sebagai makanan..” dengan suara lantang berharap ucapannya didengar kura-kura. Kura-kura menjadi marah setelah mendengar celotehan si anjing, ia tidak terima karena dikatakan tahi sapi, maka ia pun membantah tetapi begitu membuka mulut,
Bruuuuuuuuuuuukkkkkkkk!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Kura-kura jatuh dan mati dan bangkainya dimakan kedua anjing hutan yang mengejeknya tadi.Ketidak sadaran kura – kura akhirnya membuat ia gagal mendapatkan kebahagiaan, dan kegalanya dimanfaatkan untuk mencapai kebahagiaan si anjing yang sengaja mengejeknya agar ia terjatuh. Andai kura – kura bisa melaksanakan sadar akan posisinya, kewajibanya dengan baik niscaya ia telah berada di sebuah danau indah dan menikmati kebahagiaanya

No comments: