Tuesday, October 29, 2013

KARMA PHALA



Karma phala

Istilah karma saat ini tidak hanya sering diucapkan oleh umat Hindu tetapi juga oleh umat lain, ini mengindikasikan bahwa ajaran Hindu memang universal dan dapat digunakan oleh semua umat, tapi apakah sebenarnya karma, atau yang lebih identik dengan karma phala???
Karma phala merupakan bagian ketiga dari Panca Sradha. Berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata karma dan phala, karma merupakan akar kata “kri” yang artinya adalah perbuatan, tindakan, atau kerja (Pendit, 1995: 202). Sedangkan phala diartikan sebagai hasil, sehingga bila digabung pengertiannya menjadi karma phala adalah segala sesuatu hasil yang diperoleh dari setiap perbuatan yang dilakukan oleh manusia, perbuatan yang baik (subha karma) ataupun perbuatan yang buruk (asubha karma). 

 
Jika dicermati lebih mendalam pengertian karma lebih dari sekadar perbuatan secara fisik semata. Perbuatan melibatkan seluruh panca indra yang dimiliki manusia dan segala pebuatan tersebut menjadi sebuah kerja. Dalam agama Hindu, kerja adalah salah satu jalan dalam menuju Moksha yang disebut Karma Marga. Dalam  Bhagawad Gita pada bab III disebutkan berbagai hal yang menyangkut karma salah satunya adalah yang arti bebasnya sebagai berikut, “bekerjalah  engkau seperti yang telah ditentukan sebab tubuhpun tak akan terpelihara tanpa bekerja”. Bila  diperhatikan sloka tersebut ada benarnya yang tidak dapat dipungkiri. Dalam tubuh manusia tersusun dari molekul, sel, jaringan, organ, dan system organ. Sistem organ merupakan kerja sama antara berbagai macam organ misalkan system pencernaan yang terdiri atas organ mulut, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, dan anus. Dimana bila salah satu dari organ itu tidak bekerja alias tidak berfungsi sebagaimana mestinya menyebab terjadinya gangguan system  pencernaan yang dapat mengganngu aktifitas organ yang lainnya. Dengan memahami sloka tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa bekerja merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, meskipun hanya sebentar dan sedikit.  
Hukum karma phala adalah hukum eksistensi, hukum alam, hukum yang tindakan kerja yang lahir Brahman, menurut Bhagavad Gita hukum karma phala adalah hukum untuk menemukan kebebasan dan kekuatan abadi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa karma phala sebagai hukum kausalitas( sebab akibat) yang dalam istilah filsafat Hindu kara disebut pudgala yaitu substansi yang menyangkut masalah-masalah materi. Sebagai substansi, karma memiliki kekuatan dalam wujud yang sangat halus meliputi alam kosmik dan keseluruhannya. Kekuatan karma inilah yang mendatangkan kebaikan atau ketidakbaikan yang memengaruhi jiwa seseorang. Terbungkusnya jiwa adalah akibat dari substansi karma ini yang menodai jiwa yang membungkusnya dengan kekuatan kosmik sehingga terhindar dari Moksha.
Kekuatan karma kosmik ini menghambat pancaran cahaya jiwa yang dihasilkan dari perbuatan di masa lalu, dari sisi negative, kekuatan kosmik ini menghalangi jiwa untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Selain itu kekuatan kosmik karma juga dapat tampil dalam berbagai jenis yang menentukan jangka waktu hidup dalam satu kelahiran ( ayuska karma), badan jasmani tertentu dengan kualitas serta kemampuan khusus dan umum( nama karma), rasa tau kebangsaan, profesi, status sosial, keluarga (gotra karma), kekuatan energy yang ada pada jiwa( antaraya kara).
Pembelengguan karma terhadap jiwa terjadi dengan jalan transformasi penyiraman substansi karma ke dalam jiwa bagaikan cairan perekat membungkus jiwa sesaat pikiran, ucapan, dan tindakan serta keinginan menyentuh jiwa. Demikianlah karma membelenggu jiwa lalu karma dan jiwa menyatu, karma adalah tanpa kesadaran (acetana) sedangkan jiwa adalah kesadaran(cetana).







Sebagai hukum kausal, karma senantiasa menghasilkan akibat – akibat , namun waktu penerimaan akibat tersebut tidaklah seperti memakan cabai, setelah dimakan langsung terasa pedas. Adapun pembagian karma phala sebagai berikut:
1.    Sancita karma phala : hasil dari perbuatan pada kehidupan terdahulu yang belum sempat dinikmati, dinikmati pada masa kehidupan saat ini

2.    Prarabda karma phala: hasil dari perbuatan pada kehidupan saat ini dapat dinikmati pada masa saat ini pula


3.    Kryamana karma phala: hasil perbuatan kehidupan sekarang yang tidak habis dinikmati saat ini, menjadi benih untuk dinikmati pada masa kehidupan yang akan datang

Berdasarkan karakter karma dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
1.    Wikarma karma : karma yang memiliki kandungan sifat dari sattwika seperti lemah lembut, tenang, jujur, bijaksana.
2.    Sahaja karma : merupakan karma yang mempunyai kandungan rajasika seperti dinamis, lincah, emosional
3.    Akarma karma : karma yang mempunyai kandungan sifat tamasika seperti malas, lambat.
Berdasarkan tingkat kesucian karma dibedakan menjadi
1.    Sat karma : karma yang benar atau suci, penuh dengan kandungan nilai kemanusiaan seperti satya, dharma, prema, santih, dan ahimsa.
2.    Dus karma : karma yang penuh dengan kandungan sad ripu seperti kama, lobha, mada, moha, dan matsarya.
3.    Misra karma : karma yang bercampur antara sat karma dan dus karma.
Berdasarkan bentuk karma tersebut dibedakan menjadi
1.    Karma fisik, yang disebabkan oleh dan mempunyai akibat terhadap badan kasar
2.    Karma astral, yang disebabkan oleh dan mempunyai akibat terhadap persaan atau keinginan.
3.    Karma mental, yang disebabkan oleh dan menimbulkan akibat terhadap badan mental, dalam hal ini pikiran.
Berdasarkan tingkat keterikatannya karma dibedakan menjadi


1.    Visaya karma, perbuatan yang terikat dengan objek indra, terutama yang bertalian dengan kepemilikan , keturunan, dan kemampuan.
2.    Sreyo karma, perbuatan atau karma yang dilakukan untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, tanpa mengharapkan imbalan (niskama karma)
3.    Karma campuran, perbuatan campuran antara visaya dan sreyo karma.

Berdasarkan frekuensi dari karma itu, dibedakan menjadi
1.    Nitya karma, kegitan sehari-hari
2.    Naimitika karma adalah karma atau perbuatan yang dilakukan pada waktu tertentu,
3.    Kamya karma merupakan karma atau kegiatan yang bersifat khusus.
4.   Nisida karma adalah karma yang bersifat tidak baik
5.    Prayascita karma perbuatan baik dan suci (seperti halnya subha karma)

Berdasarkan tujuannya
1.    Ista karma merupakan karma atau kegiatan yang ditujukan untuk berbakti kepada Tuhan
2.    Putra karma merupakan karma yang ditujukan untuk umum atau sosial

Berdasarkan kelahiran,karma dibedakan menjadi
1.    Ayu karma perbuatan yang menyebabkan umur panjang atau pendek
2.    Jnana karma karma yang menyebabkan orang menjadi cerdas, bijaksana
3.    Dharsana karma merupakan karma yang dapat menimbulkan pandangan baru dalam kehidupan
4.   Bhuta karma, merupakan karma yang dapat mempengaruhi bentuk kelahiran, misalkan bunuh diri menentukan bentuk kelahiran pada kehidupan yang akan datang.


Sekiranya pemaparan di atas, memberikan sedikit penjelasan kepada kita, bahwa karma adalah segala perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh manusia, dimana setiap perbuatan tersebut menimbulkan akibat baik maupun buruk dan dapat mempengaruhi kehidupan manusia pada masa yang akan datang.

No comments: