Thursday, November 27, 2014

HAKIKAT IDA SANG HYANG WIDHI



Untuk mengetahui pengetahuan tetang Tuhan, hendaknya seseorang memahami terlebih dahulu Tatwa Jnana. Hal ini penting dilakukan karena tatwa jnana merupakan sumber pengetahuan atau hakikat dari pengetahuan yang lainnya. Dengan memiliki pengetahuan tatwa jnana, seseorang paham akan terjadinya alam semesta dan cara alam berevolusi serta adanya kelahiran kembali. Hakikat yang menjadi sebab pertama yang dimaksud adalah Cetana dan Acetana.
A.      Cetana
Cetana adalah jnana, yaitu tahu dan ingat kepada kesadaran yang tidak berbalik lupa. Dalam Wrhaspati Tatwa disebutkan cetana ngaranya jnana swabhawa wruh tan keneng lupa yang artinya cetana adalah jnana yang sifatnya tahu tidak terkena lupa. Secara leksikal, jnana berarti pengetahuan terlebih pengetahuan tentang keluhuran Ida Sang Hyang Widhi Wasa, pengetahuan yang membebaskan manusia dari keterikatan. Jadi dengan kata lain kesadaran disamakan dengan pengetahuan. Menurut hakikat kesadarannya, Siwa Tatwa dibedakan menjadi tiga yaitu Paramasiwa Tatwa, Sadasiwa Tatwa, dan Atmika Tatwa.
1.      Paramasiwa Tatwa.
Dalam sifat yang Paramasiwa ini, Tuhan tidak bergerak, tidak berkembang, tanpa awal dan tanpa akhir, tanpa sebab dan tanpa tujuan, alam semesta dipenuhi olehNya, disusupi sapta bhuwana, sapta patala, tanpa aktivitas, tidak terpengaruhi
2.      Sadasiwa Tatwa
Hakikat Sadasiwa adalah berkesadaran aktif, bersifat sarwwajna yang artinya mahamengetahui dan sarwwakaryyakarta yang artinya melaksanakan setiap pekerjaan. Kedua aspek tersebut dijabarkan kembali menjadi empat yang disebut Cadu Sakti terdiri atas (1) jnana sakti artinya mahamengetahui. Dalam sifat kemahatahuan ini dibedakan pula menjadi tiga yaitu (a) duradarsana artinya melihat yang jauh dan dekat; (b) durasrawana artinya mendengar suara yang jauh dan dekat; (c) duratmaka artinya mengetahui pikiran yang jauh dan dekat. (2) Wibhu sakti artinya mahaada, mahameliputi, mahasempurna. (3) Prabhusakti artinya mahakuasa, segala yang sudah dikehendakiNya pasti akan terjadi. (4) Kriyasakti artinya mahakarya, Ialah yang menciptakan alam semesta ini.
Siwa yang beratribut serba maha ini disebut Saguna Brahman. Ia Tuhan yang dalam aspeknya sebagai bersifat(memiliki sifat).
3.      Atmika Tatwa
Kata atmika berarti terdiri atas, mempunyai sifat dasar dari, mengambil bentuk dari, perwujudan atau penjelmaan dari. Atmika  adalah kesadaran yang menyusup merasuki pada Maya Tatwa.
B.      Acetana
Acetana berarti ketidaktahuan, ketidaksadaran. Acetana inilah yang disebut Maya Tatwa, asas ketidaknyataan, Kata Maya berarti khayal, ketidaknyataan, tipuan, kecurangan. Maya Tatwa adalah asas mula yang tanpa kesadaran, setelah dipadu dengan Atmika Tatwa, Ia menjadi memiliki aktif, dan berkembang menjadi segala ciptaan. Maya Tatwa disimbolkan dengan aksara O (ongkara) atau lambang angka 3 dalam aksara Bali, itu melambangkan triguna yaitu tiga potensi materinya Maya Tatwa, Dengan demikian bila symbol-simbol tatwa tersebut disatukan terwujudlah symbol Tuhan agama Hindu yang disebut aksara Pranawa, atau Ekaksara.


No comments: