Thursday, October 17, 2013

DEHUMANISASI PENDIDIKAN

PENDIDIKAN SARANG DEHUMANISASI??????

Berkembangnya sekolah-sekolah dengan kategori standar internasional atau bertaraf internasional merupakan sebuah kemajuan bagi Indonesia dalam bidang pendidikan. Adanya sekolah bertaraf internasional tidak terlepas dari keinginan Indonesia untuk menunjukkan bahwa Indonesia dapat bersaing di kancah internasional. Untuk dapat disebut sebagai sekolah standar internasional sudah menjadi sebuah keharusan bagi sekolah untuk memenuhi segala syarat yang telah ditetapkan baik dari segi tenaga pendidik sampai sarana prasarana. Demi menunjang persyaratan tersebut diperlukan dana yang tidak sedikit tentunya. Dibangunnya sekolah  dan perguruan tinggi elit di Indonesia boleh jadi membanggakan karena merupakan sebuah usaha untuk menjawab tantangan dari bidang ekonomi( Buchori, 1995:54).

Sunday, June 23, 2013

GUNA DALAM BHAGAWAD GITA



Ajaran agama Hindu yang  tercantum dalam kitab Weda tersebar dalam berbagai kitab suci lainnya yang dikodifikasikan oleh para rsi. Kitab suci lain yang disebut adalah kitab smerti, lontar-lontar yang  disesuaikan dengan adat daerah tempat agama Hindu berkembang. Kitab suci agama Hindu memang satu yaitu Weda, namun karena ajarannya yang sangat komplek dan detail para rsi mengkodifikasikannya menjadi beberapa kitab untuk memudahkan umat dalam mempelajari Weda. Salah satu kitab suci agama Hindu adalah Bhagawad Gita yang disebut-sebut sebagai Pancama Weda atau Weda kelima setelah Catur Weda.Disebut Weda kelima karena Bhagawad Gita merupakan rangkuman tentang keseluruhan ajaran Weda yang diberikan oleh Kresna kepada Arjuna ketiga akan berperang. Dalam Bhagawad Gita memuat hal-hal yang berkaitan dengan makrokosmos dan mikrokosmos termasuk di dalamnnya tentang sifat-sifat dari manusia. Kelebihan manusia terletak pada pikirannya, karena hanya manusia yang memiliki pikiran. Pikiran digunakan untuk menentukan baik, buruk, benar, salah sehingga manusia dapat terlepas dari reinkarnasi dan dapat menjalani hidup sesuai dengan tujuan agama Hindu, tetapi pada nyatanya masih terdapat manusia yang belum  mampu mengendalikan semua yang ada dalam dirinya terbukti dengan maraknya perbuatan kriminalitas, merosotnya sifat welas asih yang mebuat hidup manusia semakin menderita. Sifat manusia tersebut tidak terlepas dari yang namanya guna, untuk itu penulis mencoba mengulas guna dari sudut pandang Bhagawad gita sebagai Pancama Weda.



Sunday, January 13, 2013

KEPEMIMPINAN MENURUT HINDU DALAM KEKAWIN RAMAYANA




 Oleh : Ketut Supatra

 Manusia dalam menjalankan hidup pasti mempunyai tujuan. Tujuan itu berupa kebahagiaan baik lahir maupun batin. Dalam menjalankan hidupnya, selain bertindak sebagai mahluk individu manusia juga merupkan mahluk sosial yang  hidupnya juga bergantung kepada manusia yang lain juga saling mempenggaruhi satu sama yang lain. Oleh karena itu manusia cenderung hidup berkelompok. Setiap kelompok memiliki tujuan masing- masing karena itu, maka setiap kelompok harus memiliki sosok yang dapat menggerakan anggotanya yaitu sesosok pemimpin.

Monday, May 21, 2012

Belajar Dari Dongeng

Kesadaran Untuk Kebahagiaan



Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama, yaitu mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kepuasan-kepuasan emosi yang timbul dalam pergaulan dengan sesama manusia, dengan alam dan dengan sang pencipta. Beraneka cara setiap manusia mencari kebahagiaan yang diinginkan. Ada yang bersikap sabar menunggu, ada yang berusaha hingga melampaui batas kemampuannya bahkan ada yang berusaha mencapai kebahagiaan dengan mengambil keuntungan dari penderitaan orang lain. Para tetua terdahulu pernah bilang, bahwa untuk mendpatkan kebahagiaan, orang tak hanya memerlukan mimpi dan semangat namun harus memiliki “Sadar”. Sadar dalam hal ini hal ini dpat dikaitkan dengan bagaimana setiap orang menjalankan dengan baik kewajibannya berdasarkan haknya yang akan ia peroleh. Pernyataan ini mengingatkan aku kepada cerita tentang seekor kura – kura yang gagal mendapatkan kebahagiaan karena ia tak sadar akan kondisi yang ia hadapi. 


Monday, January 30, 2012


7 Hal “Buruk” dalam Hindu yang “Tak terbantahkan” bag:1
            Masalah kebenaran suatu agama menjadi fenomena yang tak berkesudahan. Fenomena ini menjadi perdebatan panjang diberbagai media baik cetak maupun elektronik. Taukah anda apa sebenarnya yang menjadi masalah dalam perdebatan agama tersebut ? apakah ajarannya ? jawabannya Tidak. Menurut hemat saya yang menjadi masalah dalam perdebatan agama itu  adalah “kesadaran”. Manusia yang tak sadar pandangannya menjadi samar jadi hanya melihat sesuatu dari satu sisi saja, otaknya tak setabil hingga tak bisa berfikir lebih mendalam tentang benar dan salah, dan juga tak memiliki jiwa yang besar menerima segala sesuatu sebagai berkah dan karunia. Pemikiran suatu umat beragama yang menyatakan agama mereka benar dan agama yang lain salah membuktikan umat tersebut tidak dalam keadaan “sadar”. Contoh nyata yang sering kita lihat, saat suatu umat meyakini bahwa “Tuhan Maha Besar” tapi umat tersebut tidak pernah mengakui suatu keragaman, padahal jika kita telaah lebih bijak, Keragaman adalah wujud dari kebesaran tuhan. Berarti mereka tidak sadar apa yang mereka yakini “Tuhan Maha Besar”. Seperti halnya matahari, yang memiliki berbagai macam sinar namun sumber sinar itu hanya satu yakni matahari.
Umat Hindu adalah salah satu yang menjadi korban dari  ketidaksadaran itu, ketidaksadaran itu melahirkan pernyataan – pernyataan yang berusaha menyudutkan umat kita kususnya umat yang belum paham betul ajaran agama Hindu. Dalam tulisan 7 hal “buruk” dalam Hindu yang “tak terbantahkan” ini penulis mencoba membahas tujuh hal yang sering di gunakan umat lain untuk menjatuhkan hindu. Maaf jika judul tulisan ini agaknya menyinggung perasaan tapi penulis sudah menempatkan tanda kutip pada kata – kata yang bermakna terselubung. Pada kata “BURUK” maksud tanda kutip itu yaitu sesuatu yang hanya dilihat dari satu sisi saja, buruk dalam hal ini bukan buruk dalam kenyataan sebenarnya namun hal yang tidak dimengerti tapi dianggap buruk oleh orang – orang yang tidak sadar. Tanda kutip pada kata “tak terbantahkan” maksudnya bukan kita sebagai umat Hindu tidak bisa membantah pernyataan – pernyataan yang mencoba menyudutkan kita itu namun sebaliknya orang – orang yang tak sadar itu begitu keras kepala dan tak mau menerima penjelasan umat – umat kita hingga ia tetap bersikukuh bahwa hindu tak bisa membantah pernyataan itu. jadi, mari kita bahas satu persatu:

            Ini adalah pernyataan paling populer sepanjang zaman. Pernyataan ini hanya mereka dasari dari hasil pencitraan indra penglihatan, lalu karena tidak sadar mereka tidak mencoba mencari tau apa yang sesungguhnya terjadi dan dengan keangkuhan mereka, mereka menyatakan hindu menyembah patung. Andai saja saat melihat umat Hindu sedang memuja patung tersebut mereka sadar pasti pernyataan “umat Hindu menyembah patung” berubah menjadi “Hindu sembahyang didepan patung.” Lalu akan timbul pertanyaan mengapa demikian..? 

Friday, October 21, 2011

legong bapang saba

inilah wujud dari partisipasi UNHI dalam melestarikan budaya bali.

Monday, October 3, 2011

UPANISAD

Tugas Mata Kuliah     : Upanisad
Dosen                          : Dr. I Wayan Suka Yasa, M.Si

HAKEKAT ATMAN DALAM HUBUNGANNYA
DENGAN BRAHMAN
BERDASAKAN SADUPANISAD
                                        
BAB I
            Buku Sadupanisad memaparkan isi enam bagian upanisad yang masing-masing menjelaskan tentang ajaran-ajaran Tuhan dan alam semesta termasuk hakekat tentang kehidupan manusia. Bagian-bagian itu meliputi :1) isa upanisad, memaparkan tentang kekuasaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta yang maha sempurna dan juga ajaran agar manusia dalam setiap kegiatanya berorientasi pada Tuhan agar dapat mencapai tujuan hidup tertinggi yaitu penyatuan dengan beliau. ; 2) Svetasvatara Upanisad, memaparkan tentang hakekat Tuhan (Rudra) yang maha Agung yang tak terlahirkan dan termusnahkan dan ada pada setiap jiwa mahluk hidup. Di jelaskan pula cara besatu dengan beliau adalah dengan beryoga melepaskan segala ikatan duniawi baik pikiran,perkataan dan perbuatan ; 3) Katha Upanisad, memaparkan rahasia kematian, hubungan Atman dan Brahman, sifat-sifat atma, memaparkan tentang makna “Om” sebagai aksara suci dan cara mencapai Brahman dengan mengendalikan Indra; 4) Madukya Upanisad, memaparkan tentang Om yang merupakan bunyi tunggal yang abadi dari kesadaran tertinggi dan memaparkan tentang Atman yang unsurnya adalah Om; 5) Prasna Upanisad, memaparkan tentang hakekat alam semesta dan unsurnya yang tercipta oleh Brahma, yang setiap orang selalu menggambarkannya (Brahman) dalam segala bentuk; 5) Mundaka Upanisad, memaparkan tentang Ilmu Pengetahuan yang berasal dari Brahma, juga memaparkan tentang landasan Yadnya dan manfaatnya. Dan cara mencapai kebaikan (Brahman) dengan Raja yoga atau semedi.